Show simple item record

dc.contributor.authorSEPTIANI, KALIDA
dc.date.accessioned2021-02-27T00:24:15Z
dc.date.available2021-02-27T00:24:15Z
dc.date.issued2018-08
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/2476
dc.description.abstractKesehatan ibu dan anak (KIA) Bertujuan untuk tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal. Angka kematian bayi (AKB) merupakan bagian dari indikator derajat kesehatan disuatu negara saat ini. Terjadinya kematian bayi dan anak berkaitan dengan masalah kesehatan bayi.Berat Badan lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu indikator dari tingkat kesehatan ibu dan anak, dan bayi dengan berat badan lahir rendah merupakan determinan yang utama pada kematian perinatal dan neonatal. Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk melihat Faktor ibu yang mempengaruhi angka kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Aanak Kota Bandung Tahun 2017. Dengan teknik total sampling yaitu semua bayi yang BBLR sebanyak 573 bayi. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder, yaitu meliputi Umur ibu, paritas dan tingkat Pendidikan. Hasil penelitian menunjukan faktor ibu yang mempengaruhi angka kejadian BBLR Sebagian besar dengan kategori umur 20-35 tahun sebanyak 384 orang (67%), akan tetapi hampir setengahnya dengan kategori umur > 35 tahun sebanyak 159 orang (27.3%) dan sebagian kecil dengan kategori umur < 20 tahun sebanyak 30 orang (5.2%) untuk umur 20-35 tahun dipengaruhi faktor lainnya sehingga bisa terjadi BBLR. Hampir setengahnya dengan kategori paritas anak ke 2 dan ke 3 sebanyak 244 orang (42.6%), akan tetapi hampir setengahnya dengan kategori paritas anak ke-1 sebanyak 179 orang (31.2%) dan hampir setengahnya kategori anak ke > 4 sebanyak 150 orang (26.2%) untuk paritas anak ke 2-3 dipengaruhi faktor lainnya sehingga bisa terjadi BBLR. Hampir setengahnya dengan kategori Pendidikan Dasar SD dan SMP sebanyak 277 orang (48.3%), akan tetapi Hampir Setengahnya Pendidikan menengah SMA sebanyak 245 orang (42.8%) dan Sebagian kecil Pendidikan tertinggi sebanyak 50 orang (8.7%) dan tidak ada satupun kategori tidak tamat SD sebanyak 1 orang (0.2%). Faktor Resiko terjadinya BBLR tidak hanya dilihat dari umur, Paritas dan Tingkat Pendidikan saja, akan tetapi masih banyak faktor lain yang menyebabkan BBLR sehingga diharapkan pada saat kehamilan bidan dapat mendeteksi faktor resiko sedini mungkin dan memberikan penyuluhan serta konseling terhadap ibu hamil mengenai pemenuhan kebutuhan nutrisi sehingga tidak terjadi BBLRen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUNIVERSITAS BHAKTI KENCANAen_US
dc.subjectBBLR, Umur , Paritas, Tingkat Pendidikanen_US
dc.titleFAKTOR IBU YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2017en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record