| dc.description.abstract | Capaian ASI eksklusif di Indonesia belum mencapai angka yang diharapkan yaitu sebesar 100%. Berdasarkan laporan Profil Kesehatan Indonesia 2016 pencapaian ASI eksklusif adalah 72%, dan cakupan pemberian ASI 0-6 bulan hanyalah 82,4% sedangkan target yang harus dicapai adalah 100%. (5). Dampak yang ditimbulkan jika tidak memberikan ASI secara Eksklusif dan tingginya pemberian makanan pendamping ASI dini pada bayi juga turut berkontribusi akan terjadinya penyakit infeksi dan kurang gizi terutama pada bayi usia 0-6 bulan pertama kehidupannya Tujuan penelitian ini adalah, Untuk mengetahui gambaran pemberian ASI Eksklusif berdasarkan pengetahuan, sikap dan pekerjaan Pada ibu yang Mempunyai Bayi usia 6-12 bulan di Desa Rancaekek Wetan Wilayah Kerja Puskesmas Rancaekek Tahun 2018. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian Deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang menyusui dan mempunyai Bayi usia 6-12 bulan di desa Rancaekek Wetan dengan jumlah sebanyak 264 orang dengan sempel 73 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah kuota sampling, Analisis yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan Analisis Univariat. Lebih dari setengahnya responden tidak memberikan ASI Eksklusif (63%) Dari responden yang memiliki pengetahuan kurang tentang ASI Eksklusif diketahui sebagian besar responden tidak memberikan ASI Eksklusif (83,3%), Dari responden yang memiliki sikap negatif terhadap pemberian ASI Eksklusif diketahui sebagian besar responden tidak memberikan ASI Eksklusif (85%), Diketahui responden yang bekerja diketahui sebagian besar responden tidak memberikan ASI Eksklusif (80,6%). Sebagian besar responden yang tidak memberikan ASI Ekslisif memiliki pengetahuan kurang sikap negative dan tidak bekerja maka diharapkan tenaga kesehatan dapat membantu ibu untuk lebih meningkatkan lagi pengetahuannya dengan cara memberikan konseling laktasi dan juga pendidikan kesehatan untuk ibu menyusui. | en_US |
