Show simple item record

dc.contributor.authorRIZKY, WULANISA
dc.date.accessioned2021-02-26T10:01:13Z
dc.date.available2021-02-26T10:01:13Z
dc.date.issued2018-07-10
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/2428
dc.description.abstractMenurut WHO persalinan prematur adalah persalinan yang terjadi antara kehamilan 20-36 minggu. Di Indonesia dari 48,33% wanita yang melahirkan terdapat 36% ibu mengalami persalinan prematur. Kejadian persalinan prematur di RSUD Soreang Tahun 2017 sebanyak 98 kasus dari 1.349 persalinan. Faktor risiko terjadinya persalinan prematur terdiri dari faktor usia ibu, paritas dan riwayat anemia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan usia, paritas dan anemia dengan kejadian persalinan prematur di RSUD Soreang. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 93 sampel dengan menggunakan kriteria inklusi dan ekslusi. Analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square ɑ=(0,05). Hasil penelitian menunjukan dari 93 sampel, ibu yang mengalami persalinan usia berisiko 59,1% (55 kasus), paritas berisiko 80,6% (75 kasus) riwayat anemia 59,1% (55 kasus). Hasil uji chi-square didapatkan hasil usia P value (0,000), paritas (0,009) dan anemia (0,000). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara usia, paritas dan anemia dengan kejadian persalinan prematur di RSUD Soreang Tahun 2017. Oleh karena itu petugas kesehatan harus bisa memberikan penyuluhan pada ibu hamil dengan risiko tinggi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectUmur, Paritas, Anemia, Kejadian Persalinan Prematur.en_US
dc.titleHUBUNGAN USIA, PARITAS DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RSUD SOREANG KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2017en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record