| dc.description.abstract | Masalah dalam rujukan yaitu adanya tiga terlembat dalam merujuk diantaranya terlambat pengambilan keputusan, terlambat transportasi dan terlambat penanganan. Studi pendahuluan yang dilakukan di tiga PONED kabupaten Bandung yaitu PONED Puskesmas Majalaya, PONED Puskesmas Ibun, dan di Poned Puskesmas Rancaekek didapatkan bahwa ketiga puskesmas tersebut merupakan puskesmas yang melakukan rujukan ke RSUD Majalaya Kabupaten Bandung dan sampai saat ini belum pernah ada yang melakukan penelitian mengenai rujukan kasus obstetri neonatal. Dan pada tahun 2017 rujukan yang dilakukan masih >10%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran alur rujukan kasus obstetri neonatal di PONED Puskesmas Majalaya, Puskesmas Ibun dan Puskesmas Rancaekek Kabupaten Bandung periode bulan April sampai Juni tahun 2018. Desain penelitian menggunakan korelasi menggunakan deskriptif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 856 orang. Pengambilan data secara sekunder yaitu dengan cara melihat data rekam medik selanjutnya dilakukan analisa data mengunakan analisis univariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa kasus kehamilan dan persalinan berdasarkan status rujukan di Puskesmas Majalaya sebagian besar datang sendiri sebanyak 38 orang (84,4%),, diagnosa kasus rujukan di PONED Puskesmas yang tidak bisa ditangani kurang dari setengahnya yaitu PEB sebanyak 24 orang (28,9%), jalur rujukan yang dilakukan oleh bidan yaitu kurang dari setengahnya ke RS Humana Prima sebanyak 35 orang (42,2%), sebagian besar ibu sembuh pulang sebanyak orang (90,3%). Simpulan didapatkan bahwa sebagian besar pasien datang sendiri, seluruhnya diagnosa yang tidak bisa ditangani yaitu PEB, jalur rujukan kurang dari setengahnya ke RS Humana Prima dan ibu sebagian besar sembuh pulang. Saran bagi pihak puskesmas untuk mengikutsertakan bidan dalam pelatihan pelayanan PONED dan meningkatkan penyediaan alat dan obat yang perlu dilengkapi. | en_US |
