Show simple item record

dc.contributor.authorSAFITRI, DEBY
dc.date.accessioned2021-02-26T06:58:35Z
dc.date.available2021-02-26T06:58:35Z
dc.date.issued2018-07
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/2351
dc.description.abstractKehamilan resiko tinggi merupakan suatu kehamilan yang memiliki resiko yang lebih besar dari biasanya (baik dari ibu maupun bayinya) yang dapat mengakibatkan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan. Penyebab kematian langsung salah satunya adalah “empat terlalu”, yakni terlalu muda punya anak (<20 tahun). Faktor terlalu muda mempunyai anak berhubungan dengan kebiasaan masyarakat menikah pada usia <20 tahun menikah dini). Dimana usia wanita pada saat perkawinan pertama dapat berpengaruh pada resiko melahirkan. Semakin muda usia perkawinan pertama semakin besar resiko yang dihadapi bagi keselamatan ibu maupun anak, hal ini disebabkan secara anatomi dapat juga belum matangnya rahim wanita usia muda untuk berpoduksi atau belum siap mental menjalankan kehidupan rumah tangga. Menurut United nations Development Economic and Social Affairs (UNDESA), Indonesia termasuk Negara ke-37 dengan persentase pernikahan usia muda yang tinggi dan merupakan tertinggi kedua di ASEAN setelah Kamboja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja pertengahan tentang pernikahan dini pada kesehatan reproduksi remaja di Desa Biru Wilayah Kerja UPTD PKM Majalaya Kabupaten Bandung Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi sebanyak 666 orang, dan sampel sebanyak 396 orang. Pengambilan sampel menggunakan Teknik Propotional Stratified Random Sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis univariat. Dan cara pengabilan data primer yaitu dengan menggunakan lembar kuesioner/angket. Penelitian ini dilakukan di desa Biru wilayah kerja UPTD PKM Majalaya Kabupaten Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengetahuan remaja tentang pernikahan dini dalam kesehatan reproduksi sebagian besar pengetahuan remaja kategori kurang yaitu sejumlah 267 responden (67,4%), sikap remaja tentang pernikahan dini dalam kesehatan reproduksi sebagian besar sikap remaja memiliki sikap tidak mendukung yaitu sebanyak 195 responden (49,2%). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan remaja tentang pernikahan dini dalam kesehatan reproduksi sebagian besar pengetahuan remaja kategori kurang., sikap remaja tentang pernikahan dini dalam kesehatan reproduksi sebagian besar sikap remaja memiliki sikap tidak mendukung. Bagi tempat penelitian diharapkan untuk memberikan pendidikan kesehatan menggunakan metode ceramah kepada seluruh remaja baik bekerjasama lintas program maupun lintas sektoral guna merubah pengetahuan dan sikap remaja ke arah positif agar remaja dapat menyadari dampak pernikahan dini dalam segi kesehatan reproduksi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUNIVERSITAS BHAKTI KENCANAen_US
dc.subjectPengetahuan dan sikap pernikahan dinien_US
dc.titleGAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PERTENGAHAN TENTANG PERNIKAHAN DINI PADA KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI DESA BIRU KECAMATAN MAJALAYA WILAYAH KERJA UPTD PKM MAJALAYA KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2018en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record