Show simple item record

dc.contributor.authorMILATI, DEA ZULFA
dc.date.accessioned2021-02-25T04:22:58Z
dc.date.available2021-02-25T04:22:58Z
dc.date.issued2018-07
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/2203
dc.description.abstractMenurut data World Health Organisation (WHO), secara keseluruhan, preeklampsia dan eklampsia terjadi kurang lebih 14% kematian maternal per tahun yaitu sekitar 50.000-75.000 kematian. Preeklampsia merupakan penyakit yang bisa mengakibatkan 17,6% kematian maternal. Banyak faktor yang telah diketahui mempengaruhi terjadinya preeklampsia salah satunya adalah obesitas pada ibu hamil. Dengan adanya kenaikan berat badan sebesar 5-7 kg/m2 akan memiliki peluang terjadinya preeklampsia sebear 2 kali lipat. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui hubungan Obesitas Dengan Kejadian Preeklamsi di PKM Rancaekek. Penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan pendekatan “case control. Sempel dalam penelitian ini mengunakan teknik total sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. (sugiyono, 2012). Penulis menggunakan metode matching dengan perbandingan 1:1 maka total keseluruhan sampel sebanyak 72, yang dibagi menjadi 36 sempel kasus (Preeklamsia) dan 36 sempel Kontrol (Tidak Preeklamsia). Analisis yang digunakan Analisis Univariat dengan persentase. dan Analisis Bivariat Dalam analisis dapat dilakukan pengujian statistic dengan Chi Square. Hasil penelitian, diketahui setengahnya dari responden mengalami kejadian preeklampsi sebanyak 36 orang (50%) dan setengahnya dari responden tidak mengalami preeklampsi sebanyak 36 orang (50%). Lebih dari setengahnya responden tidak mengalami obesitas sebanyak 45 orang (62,5%). Berdasarkan hasil uji statistik dengan mengunakan Chi Square, diketahui bahwa nilai P (0,015) lebih kecil dari nilai α (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara obesitas dengan kejadian preeklampsi. Dari hasil analisis diperoleh juga nilai OR= 3,912, artinya responden yang obesitas mempunyai peluang 3,912 kali mengalami preeklampsi dibandingkan dengan responden tidak obesitas. Diharapkan bagi setiap keluarga ibu dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada seperti pelayanan Antenatal Care (ANC) sehingga apabila ada kelainan pada kehamilan dan janin dapat segera dilakukan tindakan pencegahan dan antisipasi sebelumnyaen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUNIVERSITAS BHAKTI KENCANAen_US
dc.subjectObesitas, Preeklamsiaen_US
dc.titleHUBUNGAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSI DI PUSKESMAS RANCAEKEK KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2017en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record