PERBEDAAN KUALITAS TIDUR SEBELUM PELAKSANAAN PIJAT BAYI DENGAN KUALITAS TIDUR SETELAH PIJAT BAYI USIA 0-6 BULAN DI POSYANDU PLAMBOYAN MAJALAYA PERIODE JUNI TAHUN 2018

Abstract

Usia perkembangan bayi terbagi 2 yaitu, neonatus sejak lahir sampai usia 28 hari dan bayi dari usia 29 hari sampai 12 bulan. Pijat dapat merangsang keluarnya hormon endorphin yang bisa menurunkan nyeri, sehingga bayi menjadi tenang dan mengurangi frekuensi menangis dengan demikian pijatan juga meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur bayi. Dampak dari ibu yang sering memijatkan bayinya adalah bayinya tidur pulas, berat badan bertambah. Tujuan daripenelitian ini adalah Hubungan Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 0-6 Bulan di Posyandu Plamboyan Majalaya Kabupaten Bandung Tahun 2018. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian komparatif dan degan pendekatan Eksperimental. Kuasi eksperimen dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis desain satu kelompok Post Test. dengan jumlah sempel 30 orang. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan analisi Univariat dengan persentase dan analisis bivariate dengan Uji Mc-Nemar Hasil penelitian adalah distribusi frekuensi responden berdasarkan kualitas tidur sebelum pelaksanaan pijat bayi diketahui kurang dari setengahnya bayi memiliki kualitas tidur yang nyenyak. kualitas tidur setelah pelaksanaan pijat bayi diketahui kurang dari setengahnya bayi memiliki kualitas tidur yang nyenyak. Diharapkan akan menjadi tambahan informasi sehingga dapat meningkatkan kegiatan penyuluhan tentang pijat bayi serta dapat menyarankan kepada ibu yang telah melahirkan utuk melakukan pijat bayi mengingat dampak positif yang dapat diambil dari pijat bayi