| dc.description.abstract | Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti semula, masa nifas berlangsung kira-kira selama 6 minggu. Pada masa ini dijumpai dua kejadian penting yaitu involusi uterus dan proses laktasi. Proses involusi uterus pada post partum sangat penting karena pada proses involusi akan menghentikan perdarahan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan involusi uterus pada ibu nifas di Puskesmas Solokanjeruk periode April-Mei Tahun 2019.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan quasi eksperimen. Sampel penelitian ini sebanyak 46 sampel dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square ɑ =(0,05).
Hasil penelitian menunjukkan dari 46 sampel, ibu nifas yang berusia subur sebanyak 67,4%, paritas multipara 54,3%, status pendidikan dasar (SD, SMP/Sederajat) 60,9%, pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) 65,2%, sedangkan untuk sampel yang melakukan mobilisasi dini, melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan dilakukan pijat oksitosin sebanyak 50%(23 orang) untuk dibandingkan dengan sampel kontrol. Hasil uji chi-square didapatkan hasil usia P value (0,015), paritas (0,009), pendidikan (0,014), pekerjaan (0,002), mobilisasi dini (0,001), Inisiasi Menyusui Dini (IMD) (0,032), dan pijat oksitosin (0,006). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara usia, paritas, pendidikan, pekerjaan, mobilisasi dini, Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan pijat oksitosin dengan involusi uterus pada ibu nifas di Puskesmas Solokanjeruk Periode AprilMei Tahun 2019. Oleh karena itu, diperlukan asuhan kebidanan yang memadai untuk optimalnya proses involusi uterus tersebut. | en_US |
