| dc.description.abstract | Perkawinan adalah ikatan batin antara pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa (UU Perkawinan No 1 tahun 1974 ).
Pernikahan usia dini banyak terjadi di Negara berkembang terutama di pelosok terpencil. Dampak kesehatan pada ibu hamil yang berusia <20 tahun yaitu fistula obstetric, infeksi, anemia, perdarahan hebat dan eklampsia yang berujung dengan kematian ibu. Sedangkan, pada bayi memiliki risiko kematian lebih tinggi dan kemungkinan untuk lahir premature, dengan berat badan lahir rendah (BBLR), dan kekurangan gizi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pernikahan usia dibawah 19 tahun di wilayah kerja Puskesmas Cicalengka DTP Kabupaten Bandung tahun 2019.
Desain penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah wanita yang berusia <25 tahun yang menikah usia dibawah 19 tahun sebanyak 86 orang dengan pengambilan data secara primer yaitu memberikan kuisoner kepada responden dengan analisa data menggunakan analisis univariat.
Hasil penelitian yang dilakukan di dapatkan bahwa faktor tingkat pendidikan lebih dari setengahnya berpendidikan SMP sebanyak 49 orang (57,0%), faktor pekerjaan lebih dari setengahnya tidak bekerja sebanyak 52 orang (60,5%), faktor pergaulan bebas lebih dari setengahnya mendukung pergaulan bebas Setuju sebanyak 48 orang (55,8%), dan faktor peranan orang tua diperoleh lebih dari setengahnya berperan sebanyak 49 orang (57,0%). Dapat disimpulkan bahwa faktor tingkat pendidikan, pekerjaan, pergaulan bebas dan peranan orang tua sangat berpengaruh terhadap pernikahan usia dibawah 19 tahun. Diharapkan bagi pihak puskesmas untuk bisa mengadakan penyuluhan tentang dampak negative pernikahan dibawah umur. | en_US |
