HUBUNGAN PENGETAHUAN CARA PENYAJIAN PASI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI 0-6 BULAN DI RUANG DAHLIA RSUD MAJALAYA KABUPATEN BANDUNG

Abstract

Diare adalah perubahan konsistensi tinja yang terjadi tiba-tiba akibat kandungan air di dalam tinja melebihi normal (10mL/KgBB/hari) dengan peningkatan frekuensi defekasi lebih dari 3 kali dalam 24 jam dan berlangsung kurang dari 14 hari. Prevalensi kejadian diare akibat rendahnya tingkat pengetahuan mengenai penyajian pasi sebanyak (62,5%). Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan cara penyajian pasi (pengganti ASI) terhadap kejadian diare pada bayi 0-6 bulan di Ruang Dahlia RSUD Majalaya Kabupaten Bandung. Jenis penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Korelasi dengan pendekatan Cross-Sectional. Populasi berjumlah 160 orang dengan tehnik pengambilan sampel Non Probability Sampling dengan tehnik Purposive Sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner untuk pengetahuan dan lembar ceklis. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat dengan spearman rank. Hasil penelitian ini menunjukkan pengetahuan cara penyajian PASI (Pengganti ASI) lebih dari setengah responden (58,9%) dan kejadian diare pada bayi 0-6 bulan lebih dari setengah responden (61.8%). Terdapat hubungan antara cara penyajian PASI (Pengganti ASI) dengan kejadian diare dimana P-value 0.017 < alpha 0.05. Diharapkan bagi Rumah Sakit Umum Daerah Majalaya Kabupaten Bandung dapat memberikan penyuluhan tentang pemberian ASI Ekslusif pada bayi 0-6 bulan secara rutin (1 bulan sekali).