HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN ORANGTUA ANAK PENYANDANG THALASSEMIA USIA PRASEKOLAH YANG MENJALANI TINDAKAN INVASIF TRANSFUSI DARAH DI RSUD MAJALAYA KABUPATEN BANDUNG
Abstract
Thalassemia merupakan kelompok kelainan bawaan metabolisme hemoglobin
yang menghasilkan penurunan produksi jumlah hemoglobin. Penyakit ini
menimbulkan masalah psikososial bagi penderita maupun keluarganya terutama
orangtua. Masalah yang biasanya dirasakan oleh orang tua adalah munculnya
kecemasan. Mengatasi kecemasan tersebut orangtua memerlukan dukungan sosial
dari keluarga, tenaga kesehatan, dan teman. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat kecemasan
orangtua anak penyandang Thalassemia usia prasekolah yang menjalani tindakan
invasif transfusi darah.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelatif, pengambilan sampel
menggunakan tehnik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 32 orangtua
anak penyandang Thalassemia usia prasekolah yang sedang menjalani tindakan
invasif transfusi darah. Tehnik pengumpulan data menggunakan kuesioner dukungan
sosial dan kecemasan. Analisa yang digunakan univariat dan bivariate dengan tehnik
uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden 19
orang (59,4) tidak mendapatkan dukungan sosial dan hampir setengah responden 14
orang (43,8%) tidak mengalami kecemasan.
Kesimpulan dari penelitian adalah terdapat hubungan antara dukungan sosial
dengan tingkat kecemasan orangtua anak penyandang Thalassemia usia prasekolah
yang menjalani tindakan invasif transfusi darah dengan nilai ρ-value 0,000 < ɑ 0,05.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan pihak rumah sakit dapat
menjadikan sumber informasi dan bahan kajian selanjutnya dalam memberikan
pelayanan keperawatan khususnya kepada orangtua dan pasien penyandang
Thalassemia.