HUBUNGAN TINGKAT NYERI DENGAN STATUS FUNGSIONAL PADA LANSIA DENGAN NYERI MUSKULOSKELETAL DI BPSTW CIPARAY BANDUNG
Abstract
Perubahan fisiologis akibat pertambahan usia yang terjadi pada lansia berupa
adanya perubahan pada sistem muskuloskeletal. Jenis penyakit sistem
muskuloskeletal yang paling sering terjadi pada lansia seperti osteoarthritis,
rheumatoid arthtritis, arthritis gout, osteoporosis dan myalgia. Keluhan nyeri
akibat dari penyakit sistem muskuloskeletal dapat mengganggu penderita,
sehingga penderita tidak dapat beraktivitas dengan baik dan tidak dapat
merasakan kenyamanan dalam hidupnya sehingga dapat mengganggu status
fungsionalnya. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui hubungan tingkat nyeri
dengan status fungsional pada lansia dengan nyeri muskuloskeletal di BPSTW
Ciparay.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskripsi korelatif dengan desain
penelitian yang digunakan yaitu cross sectional. Sampel dalam penelitian ini
sebanyak 53 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen
yang digunakan pada penelitian ini adalah Numerical Rating Scale (NRS) untuk
mengukur nyeri, dan Katz Indeks untuk status fungsional. Analisa data
menggunakan Spearman Rank.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar (52,8%) memilikitingkat nyeri sedang, dan hampir sebagian lansia (37,7%) memiliki status
fungsional ketergantungan ringan. Hasil uji Spearman Rank didapatkan 0,000 pvalue
<0,05 sehingga disimpulkan terdapat hubungan antara tingkat nyeri dengan
status fungsional.Berdasarkan penelitian tersebut diharapkan pihak panti bisa menambah
fasilitas untuk membantu memenuhi aktivitas dasar sehari-hari.