dc.description.abstract | Tapas Acuppresure Technique dapat membantu dalam menyembuhkan
trauma, luka batin, membantu proses penyembuhan fisik, alergi dan mengatasi emosi
negatif. Dalam Tapas Acuppresure Technique terdapat penekanan pada titik
akupresur yang dapat melepaskan neurotrasmitter yang menimbulkan rasa senang
dan dopamine yang memberikan rasa tenang, sehingga dapat menurunkan tingkat
kecemasan.Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Pengaruh Tapas Acuppresure
Technique Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Korban Pasca Bencana
Banjir Di Kabupaten Bandung.Jenis penelitian yang digunakan yaitu Quasi experimental design,denganrencana penelelitian menggunakan times series design. Pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 38 korban pasca
bencana banjir. Instrumen untuk mengukur tingkat kecemasan adalah Zung Self
Rating Anxiety Scale. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecemasan sebelum melakukan
Tapas Acuppresure Technique ditemukan bahwa hampir seluruh (92,1%) korban
pasca bencana mengalami cemas ringan. Sedangkan setelah melakukan Tapas
Acuppresure Technique sebagian besar (55,3%) korban pasca bencana tidak ada
kecemasan.Hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai ρ-value (0.000) < α (0,05). sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat Pengaruh Tapas Acuppresure Technique Terhadap
Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Korban Pasca Bencana Banjir Di Kabupaten
Bandung. Karena dalam mekanisme Tapas Acuppresure Technique terdapat
penekanan pada titik akupresur yang dapat melepaskan neurotrasmitter yang
menimbulkan rasa senang dan dopamine yang memberikan rasa tenang.Oleh karena
itu diharapkan pihak Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dapat menjadikan Tapas
Acuppresure Technique sebagai standar oprasional dan asuhahan keperawatan dalam
penanganan tingkat kecemasan. | en_US |