| dc.description.abstract | Prevalensi hiperensi di Indonesia maupun di provinsi Jawa Barat masih cukup tinggi, dan menjadikan masalah yang serius saat ini. Hipertensi merupakan masalah kesehtan yang sangat serius saat ini, karena dapat menyebabkan komplikasi stroke, aneurisma, retinopati hipertensi (dapat menimbulkan kebutaan), gagal jantung, serangan jantung, penyakit jantung koroner, diabetes mellitus dan gagal ginjal. Masih tingginya angka kejadian hipertensi ini disebabkan ketidak patuhan pasien dalam minum obat. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan sikap pasien hipertensi tentang hipertensi dan pentingnya kepatuhan minum obat bagi pasien hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap penderita hipertensi dengan kepatuhan minum obat hipertensi di DTP Puskesmas Rajamandala Kabupaten Bandung Barat. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 58 pasien hipertensi yang datang berobat ke Puskesmas DTP Rajamanda Kabupaten Bandung Barat, dengan teknik purposive sampling. Analisa yang digunakan univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Instrument yang digunakan kuesioner pengetauan, sikap dan MMAs untuk kepatuhan. Hasil penelitian menunjukkan dari 58 pasien hipertensi 44,8% memiliki pengetahuan cukup, 60,3% pasien memiliki sikap yang mendukung dan 37,9% pasien memiliki kepatuhan dalam minum obat. Hasil uji chi-square diketahui antara pengetahuan pasien dengan kepatuhan minim obat hipertensi (p value = 0,002), antara sikap pasien dengan kepatuhan minum obat hipertensi (p value = 0,028), dapat disimpulkan ada hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan minum obat hipertensi di Puskesmas DTP Rajamanda Kabupaten Bandung Barat. Diharapkan pihak perawat lebih intens dalam memberikan Pendidikan kesehatan pada pasien khususnya pendidikan kesehatan tentang kepatuhan menjalankan kepatuhan minum obat hipertensi | en_US |
