| dc.description.abstract | Kasus pengulangan pengobatan (akibat ketidakpatuhan minum obat) selalu terjadi peningkatan setiap tahunnya. Studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Paseh Kabupaten Bandung mendapatkan hasil bahwa penderita TB pada tahun 2017 sebanyak 224 orang dengan kejadian dropout sebanyak 27 orang
(12,05%), tahun 2018 sebanyak 303 orang dengan kejadian dropout sebanyak 5 orang (1,65%) dan pada tahun 2019 sebanyak 312 dengan kejadian dropout sebanyak 15 orang (4,81%). Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan keluhan efek samping dengan kepatuhan minum obat pada penderita TB
Paru di Puskesmas Paseh Kabupaten Bandung tahun 2020. Jenis penelitian berupa deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional, Populasi sebanyak 203 orang, sampel didapatkan sebanyak 67 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar ceklist kepada responden. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan chi square. Hasil penelitian didapatkan bahwa lebih dari setengahnya responden ada keluhan efek samping sebanyak 41 orang (61,2%), lebih dari setengahnya responden patuh dalam minum obat TB paru sebanyak 39 orang (58,2%), terdapat hubungan antara keluhan efek samping dengan kepatuhan minum obat pada
penderita TB paru (p-value 0,026 < 0,05). Simpulan didapatkan lebih dari setengahnya responden ada keluhan efek samping, lebih dari setengahnya patuh dan ada hubnugan antara keluhan efek samping dengan kepatuhan minum obat. Saran bagi tenaga kesehatan untuk memberikan konseling terhadap penderita TB Paru mengenai adanya efek samping yang bisa terjadi akibat mengkonsumsi obat TB paru sehingga penderita bisa memahami akan lebih pentingnya patuh dalam minum obat dibandingkan dengan menghentikan pengobatan akibat adanya efek samping. | en_US |
