| dc.description.abstract | Fatigue merupakan keluhan yang terjadi pada pasien gagal ginjal kronik karena kurangnya pembentukan sel darah merah sehingga terjadilah fatigue. Penanganan fatigue yaitu breathing exercise. Breathing exercise dapat mengalirkan oksigen ke dalam pembuluh darah dan seluruh jaringan tubuh membuang racun dan sisa metabolisme yang tidak terpakai sehingga dapat menjadi nyaman dan rileks. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh breathing exercise terhadap nilai skor fatigue pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis di RSUD Majalaya Kabupaten Bandung 2019. Metode penelitian menggunakan quasi experiemen, pendekatan time series. Sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu sebanyak 22 responden (pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis). Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner FACIT Fatigue versi Indonesia, dan Operasional Prosedur breathing exercise diadaptasi dari Ida Dinda Jaya 2017. Hasil analisa univariat dalam 4 kali pre test nilai skor rata- rata fatigue 26,31 dan berdasarkan hasil nilai skor rata- rata fatigue pada post test ke 4 kali 29,39. Hasil uji normalitas menggunakan Shpiro Wilk berdistribusi normal, sehingga menggunakan paired sampel test. Hasil paired sampel test p value (0,000) ≤ α (0,05), artinya terdapat pengaruh breathing exercise terhadap nilai skor fatigue pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodislaisis di RSUD Majalaya. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat pengaruh breathing exercise terhadap penurunan fatigue dibuktikan dari hasil kuesioner. Nilai skor fatigue meningkat pada setiap pertemuan. Perawat di ruang hemodialisis diharapkan dapat mengaplikasikan breathing exerice untuk mengurangi fatigue pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis. | en_US |
