dc.description.abstract | Berdasarkan data RISKESDAS (2016) prevalensi ISPA pada balita sekitar 38.3%. Di Kab. Sumedang (2017) sebesar 45%. Berdasarkan data yang diperoleh kejadian ISPA tertinggi pada anak berusia dibawah lima tahun, faktor penyebab ISPA salah satunya karena status gizi. Pada status gizi buruk dapat menyebabkan imunisasi menurun sehingga mudah terjadinya suatu infeksi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Gambaran Status Gizi dengan Kejadian ISPA pada Anak Balita di Puskesmas Jatinangor Kebupaten Sumedang Tahun 2018. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan deskriptif. Populasi pada penelitian ini yaitu balita ISPA bulan April-Juni sebanyak 604 orang. Sampel penelitian sebanyak 86 orang, dengan teknik sampel random sampling.. Analisa data menggunakan analisis univariat menggunakan rumus disribusi frekuensi. Hasil analisa univariat menunjukkan balita yang mengalami ISPA kurang dari setengah (41.9%) status gizi buruk, sebagian kecil (19.7%) status gizi kurang, dan kurang dari setengahnya (38.4%) gan status gizi baik. Tingginya angka kejadian ISPA pada balita dengan status gizi buruk maka perlunya peningkatan pelayanan kesehatan dan informasi kepada orang tua oleh petugas tenaga kesehatan. | en_US |