HUBUNGAN INTERNET ADDICTION DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA DI SMA NEGERI 8 BANDUNG
Abstract
Remaja dengan segala karakteristik dan tugas perkembangannya tidak lepas dari perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat remaja memanfaatkan fasilitas internet dengan berbagai macam kebutuhan termasuk kebutuhan bersosialisasi. Kebiasaan yang lebih sering menghabiskan banyak waktu dengan berkomunikasi melalui media, sehingga waktu yang mereka gunakan untuk berkomunikasi secara langsung akan berkurang, selain itu juga dapat mengakibatkan kecanduan terhadap internet. Seseorang dapat mengalami kecanduan terhadap internet ketika menghabiskan 19 jam dalam satu minggu atau minimal 3 jam perhari. Jumlah pengguna internet tahun 2017 telah mencapai 143,26 juta jiwa (54,68%) dari total jumlah penduduk di Indonesia, dengan pulau jawa mendominasi (58,08%), dan kebanyakan pengguna internet adalah remaja usia 13-18 tahun (75.50%) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara internet addiction dengan interaksi sosial pada remaja di SMA Negeri 8 Bandung. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriftif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 873 siswa dengan sempel dalam penelitian ini yaitu 90 siswa SMA Negeri 8 Bandung, pengumpulan data menggunakan kuesioner internet addict test dan social interaction anxiety scale. Analisis yang digunakan menggunakan kolmogrov-smirnov karena sampel lebih dari 50 siswa. Hasil Analisa univariat menunjukan hampir seluruh dari siswa (86.7%) mengalami internet addiction dan sebagian besar siswa memiliki interaksi sosial yang kurang baik (62.2%). Hasil penelitian didapatkan nilai p-value = 0.000 sehingga disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara internet addiction dengan interaksi sosial pada remaja di SMA Negeri 8 Bandung. Berdasarkan hasil penelitian disarankan pihak sekolah untuk mengadakan kebijakan mengenai pembatasan penggunaan intern