dc.description.abstract | Tuberkulosis Paru ialah penyakit infeksi menular pada sistem pernapasan yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosa. Indonesia sendiri menempati posisi ke 10 dari 29 negara dengan beban tuberkulosis terbesar didunia. Di Kota Bandung ditemukan kasus sebanyak 10.033 kejadian, dengan UPT Puskesmas Babakan Sari menjadi penyumbang tertinggi di wilayah Bandung timur yaitu sebanyak 93 kasus. Kepatuhan Minum Obat seseorang dapar dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu self efficacy. Self efficacy merupakan keyakinan seseorang dalam melakukan sesuatu, dalam hal ini adalah meminum obat anti tuberkulosis yang memakan waktu cukup lama yaitu 6 bulan atau lebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self efficacy pasien tuberkulosis paru dengan kepatuhan minum obat di wilayah kerja UPT Puskemas Babakan Sari. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif korelasional dengan sampel sebanyak 39 pasien Tuberkulosis Paru menggunakan tehnik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner sebanyak 10 pertanyaan self efficacy dan 8 pertanyaan kepatuhan minum obat. Hasil analisis univariat menunjukkan sebagian besar memiliki self efficacy tinggi (51,3%) dan sebagian besar memiliki kepatuhan minum obat yang tinggi (69,2%). Dari hasil uji rank spearman didapatkan hasil p-value 0,031 dan r = 0,345 sehingga disimpulkan terdapat hubungan yang lemah antara self efficacy dimana pasien yang memiliki self efficacy yang tinggi akan memiliki tingkat kepatuhan minum obat yang tinggi pula, begitupun sebaliknya. Oleh karena itu, peneliti menyarankan pihak puskesmas untuk mengadakan program forum group discussion yang diikuti oleh sesama pasien tuberkulosis paru yang membicarakan mengenai kesulitan untuk melakukan pengobatan sehingga diharapkan dapat meningkatkan self efficacy pasien tuberkulosis paru. | en_US |