HUBUNGAN PERILAKU ORANG TUA DALAM PERAWATAN ORAL HYGIENE PADA ANAK AUTIS DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI DI SLB ABC MUHAMMADIYAH SUMEDANG
Abstract
Anak autis merupakan gangguan neurobiologis yang meliputi gangguan pada aspek perilaku, interaksi sosial, komunikasi, bahasa serta gangguan emosi serta persepsi sensori bahkan pada motoriknya sehingga mereka sulit untuk berkonsentrasi dan sulit untuk diinstruksikan melakukan apa yang diperintah,(Suwono, J.2012). Pada studi pendahuluan sebelumnya peneliti melakukan observasi dilapangan untuk mencari tahu masalah yang sangat banyak di alami siswa SLB dan peneliti mendapatkan pemasalahan yang dialami oleh siswa autis rata-rata memiliki karies gigi. Penelitian ini bertujuan untuk hubungan perilaku orang tua dalam perawatan oral hygiene dengan kejadian karies gigi pada anak autis di SLB ABC Muhammdiyah Sumedang. Desain penelitian yang digunakan yaitu korelasi dengan pendekatan cross sectional. Metode pengambilan sampel 48, dengan populasi total sampling yaitu pada 48 orang tua anak autis. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner perilaku orang tua yang dibuat oleh penliti dengan hasil uji validitas pada 15 pertanyaan dinyatakan 3 pertanyaan tidak valid karena r hitung < r tabel = 0,468. Sedangkan hasil uji reliabiitas menunjukan semua pertanyaan reliabel karena r hitung pada Chronbach alpha 0,873 > r tabel 0,468. Jadi pertanyaan yang digunakan hanya 12 pertanyaan. Dengan analisa univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisa bivariat menggunakan analisis Chisquare dengan menggunakan tabel 2x4. Hasil analisa univariat menunjukan bahwa hampir sebagian responden yaitu 21 orang tua anak autis (43,8 %) memiliki perilaku buruk dalam perawatan Oral Hygiene pada anak autis dan lebih dari setengah responden yang memiliki anak dengan karies gigi yaitu 30 anak autis (62,5 %). Hasil analisa bivariat menunjukan nilai ρ-value 0,000< α 0,05 yang artinya hubungan yang signifikan perilaku orang tua dalam perawatan oral hygiene dengan kejadian karies gigi pada anak autis di SLB ABC Muhammadiyah Sumedang. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa untuk mengurangi prevalensi karies gigi pada anak autis perlu peran dari berbagai pihak mulai dari orang tua, guru dan pihak puskesmas guna melakukan pencegahan terhadap karies gigi.