| dc.description.abstract | Di Indonesia khusunya di daerah tegal, jawa tengah, tercatat 6 balita meninggal akibat kejang demam dari 62 kasus kejang demam. Dimedan penyakit kejang demam menjadi penyakit pertama. Provisi Jawa Barat pada tahun 2012 Penderita dengan kejang demam di Rumah Sakit berjumlah 2.200 untuk umur 0-1 tahun, sedangkan berjumlah 5.696 untuk umur 1-4 tahun Kejang demam menduduki peringkat ke empat dari sepuluh penyakit terbanyak dalam periode Desember 2018 di RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya. Kejang demam merupakan kelainan neurologis akut yang paling sering dijumpai pada nak. Bangkitan kejang itu sendiri karna ada kenaikan suhu tubuh rektal di atas 38,0℃. Metode :Studi kasus ini adalah studi untuk mengekplorasi suatu masalah/fenomena denganbatasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber informasi yang didapatkan. Hasil : Setelah dilakukan asuhan keperawatan dengan Kompres Hangat di bagian Prontalis selama 3 hari kedua klien menunjukkan hasil yang sama yaitu terdapat penurunan suhu tubuh pada klien 1 dari suhu 37,9℃ menjadi 36,5℃ dan pada klien 2 dari 38,6℃ menjadi 36,5℃, hal ini menunjukkan bahwa pada klien 1 dan klien 2mendapatkan hasil penurunan suhu tubuh dalam rentang batas normal. Diskusi : Klien dengan masalah Keperawatan Hipertermi tidak selalu memiliki respon yang sama dalam penurunan suhu tubuh. Sehingga perawat harus melakukan asuhan Keperawatan yang Komperensif untuk menangani masalah keperawatan pada setiap klien. Saran : Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan secara optimal, khususnya dalam tindakan kompres hangat untuk mengatasi masalah hipertermi. | en_US |
