HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA USIA 4-5 TAHUN DI DESA PAKUTANDANG KECAMATAN CIPARAY KABUPATEN BANDUNG

Abstract

Masalah gizi kurang memang sudah banyak terjadi di beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia. Gizi kurang telah dinyatakan sebagai masalah utama kesehatan dunia yang berkaitan dengan lebih banyak kematian dan penyakit. Walaupun telah banyak dilakukan penyuluhan tentang masalah gizi kurang, namun masih banyak balita yang mengalami masalah gizi tersebut. Indonesia tergolong negara dengan status kekurangan gizi yang tinggi karena masih tingginya angka wasting dan stunting pada tahun 2013 yaitu 13,5% untuk wasting dan 36,4% untuk stunting. Balita usia 4-5 tahun merupakan konsumen aktif. Mereka sudah dapat memilih makanan yang disukainya. Fase ini merupakan fase gemar memprotes dan pemilih maupun penolakan terhadap makanan sehingga berat badan anak cenderung mengalami penurunan akibat dari aktivitas yang mulai banyak. Maka dari itu perlu asupan gizi yang baik, dimana kebutuhuan gizi balita 4-5 tahun sebanyak 1600 kkal/orang/hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan dengan status gizi pada balita 4-5 tahun di desa Pakutandang kecamatan Ciparay kabupaten Bandung. Desain penelitian yang digunakan yakni deskriptif korelasional dengan metode pengambilan sampel menggunakan Stratifed Random Sampling didapatkan sampel 40 orang ibu yang memiliki balita 4-5 tahun. Instrumen yang digunakan yaitu menggunakan form food recall selama 3x. Hasil penelitian menunjukan sebagian responden 23 (57,5%) balita memiliki pola makan yang baik. Sementara dilihat dari status gizi sebagian responden 23 (57,5%) balita memiliki status gizi yang baik. Hasil analisa bivariat menunjukan terdapat hubungan pola makan dengan status gizi pada balita usia 4-5 tahun dengan p-value 0,002 < 0,05. Dan hasil uji pearson correlation menunjukan derajat korelasi sedang dengan hasil 0,466. Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan puskesmas Pakutandang perlu memberikan penyuluhan mengenai pola makan yang baik bagi balita 4-5 tahun serta memberikan informasi kepada masyarakat khususnya ibu yang memiliki balita 4-5 tahun tentang pentingnya melakukan pemeriksaan status gizi guna mengontrol status gizi.