ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN POST TRANS URETHRAL RESECTION OF THE PROSTATE DENGAN NYERI AKUT DI RUANG BEDAH 3A RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.SOEKARDJO TASIKMALAYA
Abstract
Benigna Prostate Hyperplasia (BPH) merupakan penyakit tersering kedua di klinik urologi di Indonesia setelah batu saluaran kemih kurang lebih 13 juta penderita,maka dapat secra umumnya dinyatakan bahwa kira0,8 juta pria atau 2,5% menderita penyakit BPH.Dari data yang di peroleh di ruang bedah 3A RSUD Soekardjo Tasikmalaya tercatat bahwa kasus bedah yang menempati urutan pertama yaitu Soft Tissue Tumor (STT)dengan 23 kasus sedangkan jumlah pasien dengan kasus BPH menepai ukuran ke-6 dengan jumlah 44orang,BPH merupakan pembesaran non kankerdari kelenjar prostat yang dapat membatasi urine di kandung kemih.Masalah yang sering muncul pada BPH post Trans Urethral Resection Of The Prostate (TURP)salah satunya nyeri akut Metode:Studi kasus yaitu mengeksplorasi suatu masalah/fenomena dengan batasan terperinci,memiliki pengambilan data yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber informasi Studi kasus ini dilakukan pada dua orang pasien BPH dan Post TURP Hasil:nyeri akut setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 4 hari dengan memberikan intervensi keperawatan,masalah teratasi pada kedua klien pada hari keempat.Diskusi:pasien BPH post TURP dengan nyeri akut tidak selalu memiliki respon yang sama,hal ini dipengaruhi oleh kondisi dan status kesehatan klien sebelumnya.Sehingga perawatan harus melakukan asuhan yang komprehensif untuk menangani masalah keperawatan pada setiap klien.