dc.description.abstract | Latar Belakang: Kolelitiasis merupakan penyakit yang terdapat batu empedu didalam kandung empedu atau saluran empedu atau pada kedua-duanya.Sebagian besar penderita kolelitiasis bersifat asimtomatik, sehingga ketika dilakukan pemeriksaan sudah dalam stadium lanjut dan harus segera dilakukan pembedahan: kolesistektomi. Setiap tahun sekitar 1 juta orang dirawat dengan penyakit kolelitiasis dan lebih dari 600.000 orang harus menjalani kolesistektomi. Dampak yang dirasakan setelah operasi Kolesistektomi adalah nyeri, gangguan pola nafas dan resiko infeksi. Tujuan : melakukan pengkajian, menetapkan diagnosis, menyusun perencana, melaksanakan tindakan, dan melakukan evaluasi keperawatan. Metode: studi kasus, yaitu mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci melalui pengumpulan data serta melibatkan berbagai sumber informasi. Studi kasus ini dilakukan pada 2 klien post operasi open Cholesistektomy/ Laparatomy dengan nyeri akut. Hasil: setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 hari dengan intervensi keperawatan berupa manjemen nyeri non farmakologi: relaksasi nafas dalam dan aroma terapi lemon, dan kolaborasi pemberian analgesik. Nyeri akut pada kasus 1 dan kasus 2 dapat teratasi pada hari ke 3. Dengan penurunan skala nyeri dari sedang ke ringan. Diskusi: Pasien dengan nyeri akut tidak selalu memiliki respon yang sama, karena nyeri merupakan sensasi yang rumit, unik, universal dan bersifat individual. Sehingga disarankan kepada perawat dapat memberikan asuhan yang komprehensif dan edukasi kepada setiap pasien post operasi, tentang cara mengontrol nyeri dengan menggunakan tehnik non farmakologi: relaksasi nafas dalam atau aroma terapi lemon. | en_US |