dc.description.abstract | Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) kurang lebih 18%
penduduk dunia mengalami gangguan tidur atau diperkirakan 1 dari 3 orang
mengalami insomnia. Sedangkan prevalensi insomnia di Indonesia kurang lebih
28% dari total 238 juta penduduk Indonesia atau berkisar sekitar 10%. Angka
prevelensi insomnia di Indonesia adalah 10% dari jumlah penduduk dan jumlah
populasi sekitar 28 juta orang yang mengalami insomnia. Tingginya insomnia
tersebut dikaitkan dengan permasalahan yang terjadi dalam kehidupan, seperti
depresi dan kecemasan pada seseorang. Insomnia yaitu gangguan pola tidur
yang menjadi masalah kesehatan baik di negara maju maupun berkembang.
Penyakit ini menjadi salah satu masalah pada anak remaja, dewasa, maupun
usia lanjut Faktor yang mempengaruhi insomnia adalah depresi dan ansietas.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penatalaksanaan insomnia
dengan non farmakologi pada remaja. Metode penelitian yang digunakan adalah
studi literatur dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Jumlah
sampel yang diambil yaitu 3 jurnal nasional. Hasil penelitian menunjukan
bahwa remaja yang mengalami insomnia dapat mengalami perubahan yang
signifikan dengan diberikan salah satu penatalaksanaan insomnia yaitu dengan
terapi non farmakologi. Tujuan dari penatalaksanaan imsomnia dengan terapi
non farmakologi adalah menurunkan tingkat derajat insomnia . Hasil penelitian
ini menunjukan bahwa intervensi yang dapat dilakukan pada remaja dengan
insomnia yaitu dengan penatalaksanaan terapi non farmakologi salah satunya
adalah penggunaan aroma terapi lavender, penggunaan aroma terapi minyak
esensial green tea, terapi relaksasi otot progresif. | en_US |