dc.description.abstract | Latar belakang: Tuberkulosis Paru (TB Paru) merupakan penyakit dengan jumlah kasus di
Indonesia menempati posisi tertinggi kedua di dunia. Rentannya penularan TB Paru
mengakibatkan peningkatan kasus TB Paru yang terus menerus. Untuk itu diperlukan kesadaran
penderita yang terinfeksi TB Paru dan orang disekitarnya untuk melakukan upaya pencegahan
penularan. Klien TB Paru akan mengalami masalah diantaranya ketidakefektifan bersihan jalan
napas, jika tidak diatasi akan menyebabkan penumpukan sputum berlebih yang menghambat jalan
napas. Batuk efektif dilakukan pada klien TB Paru dengan ketidakefektifan bersihan jalan napas
sebagai upaya mengeluarkan sputum berlebih yang menghambat jalan napas. Tujuan:
Mengaplikasikan ilmu asuhan keperawatan mulai dari pengkajian, penetapan diagnosa, penentuan
rencana tindakan, dan melaksanakan evaluasi serta dokumentasi asuhan keperawatan pada klien
TB Paru. Lalu membuktikan pengaruh tindakan batuk efektif sebagai upaya pengefektifan masalah
jalan napas klien. Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi kasus untuk mengeksplorasi
masalah dengan batasan terperinci. Studi kasus dilakukan pada dua klien dengan masalah
keperawatan yang sama yaitu ketidakefektifan bersihan jalan napas. Diskusi : Ada perbedaan
pemberian tindakan asuhan keperawatan pada kedua klien, dikarenakan klien 1 mempunyai
riwayat penyakit asma, maka diberikan terapi inhalasi nebulisasi sedangkan pada klen 2 tidak
diberikan terapi inhalasi nebulisasi. Hasil: Setelah dilakukan tindakan batuk efektif, terjadi
perubahan yang membaik setiap harinya pada masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas klien.
Kesimpulan: Tindakan batuk efektif dapat meningkatkan pengeluaran sputum yang menghambat
jalan napas ditandai dengan perubahan status respirasi pada klien. Saran: Penulis menyarankan
pentingnya dilakukan batuk efektif pada klien TB Paru dengan ketidakefektifan bersihan jalan
napas sebagai upaya peningkatan pengeluaran sputum berlebih. | en_US |