dc.description.abstract | Karya tulis ilmiah ini dilatar belakangi oleh data statistik dari catatan medical record RSUD dr. Slamet Garut. Menyatakan bahwa angka kejadian Appendiksitis Perforasi pada periode Januari - Desember 2017 dengan jumlah 89 kasus dan menempati urutan kelima dari sepuluh kasus penyakit terbesar di ruang perawatan bedah. Post Op Laparatomy Eksplorasi atas indikasi Appendiksitis perforasi perlu penanganan yang komprehensif supaya tidak terjadi gangguan terhadap kebutuhan dasar manusia seperti nyeri akut, infeksi dan kurangnya pengetahuan. Tujuan penulisan ini mampu melaksanakan asuhan keperawatan meliputi aspek bio, psiko, sosial dan spiritual. Appendiksitis perforasi adalah pecahnya dinding appendik yang sudah gangrene yang menyebabkan pus masuk ke dalam rongga perut sehingga terjadi peritonitis umum. Metode : Metode yang dipakai dengan cara pengumpulan data, observasi, wawancara, pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi yang dilakukan pada dua klien post op laparatomy eksplorasi a.i. appendiksitis perforasi dengan masalah keperawatan nyeri akut. Masalah yang terdapat pada dua klien diantaranya : Nyeri akut, infeksi dan kurangnya pengetahuan. Hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama tiga hari masalah yang teratasi adalah nyeri akut dan kurangnya pengetahuan. Sedangkan masalah yang teratasi sebagian adalah infeksi. Diskusi : Klien 1 dan 2 post op laparatomy eksplorasi a.i. appendiksitis perforasi dengan masalah keperawatan nyeri akut memiliki respon yang sama. Untuk itu penulis menyarankan kepada pihak Rumah Sakit agar melengkapi sarana-prasarana yang ada di ruangan, pada pihak pendidikan diharapkan menambah jumlah literatur dengan tahun terbitan terbaru (10 tahun terakhir). | en_US |