ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DEMAM TYPOID DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN TERMOREGULASI DI RUANGAN MELATI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIAMIS
Abstract
Latar Belakang: Diperkirakan terdapat sekitar 17 juta kasus demam typoid diseluruh dunia dengan insidensi 600.000 kasus kematian tiap tahun, dan 70% kematian terjadi di Asia (WHO, 2010). Adapun di Indonesia diperkirakan meningkat dari 19.596 menjadi 26.606 kasus (Depkes RI, 2013). Demam typoid merupakan penyakit infeksi akut pada usus halus yang disebabkan oleh salmonella typhosa yang ditandai dengan demam kurang lebih 1 minggu, gangguan pencernaan, dan gangguan kesadaran. Proses munculnya ketidakefektifan termoregulasi ini diakibatkan oleh kuman Salmonella typhi yang masuk ke saluran gastrointestinal tepatnya di usus halus lalu masuk ke aliran darah terjadi kerusakan sel dan merangsang melepas zat epirogen oleh leukosit yang mempengaruhi pusat termoregulator. Dampak dari ketidakefektifan termoregulasi yakni: hipoksia, kejang, kekurangan volume cairan bahkan syok. Metode: Adapun studi kasus ini adalah studi untuk mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan pada 2 klien yang mengalami demam tifoid dengan Ketidakefektifan Termoregulasi di RSUD Ciamis Ruang Melati anak lt 3, Hasil: ketidakefektifan termoregulasi: setelah dilakukan asuhan keperawatan dengan memberikan kompres hangat, masalah ketidakefektifan termoregulasi pada klien 1 dan 2 teratasi di hari ke 3. Pembahasan: klien dengan masalah keperawatan ketidakefektifan termoregulasi tidak selalu memiliki respon yang yang sama, hal ini dipengaruhi oleh kondisi atau status kesehatan klien sebelumnya, sehingga perawat harus melakukan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk menangani masalah keperawatan pada setiap klien. Saran: Penulis menyarankan kepada pihak Rumah Sakit agar kompres hangat pada aksila dapat dijadikan sebagai salah satu intervensi pada klien anak yang mengalami hipertermi terutama pada demam typoid.