HUBUNGAN BERAT BADAN TERHADAP GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI PUSKESMAS SUKALAKSANA KOTA TASIKMALAYA
Abstract
Usia remaja merupakan suatu periode transisi dalam upaya menemukan jati
diri dan kedewasaan biologis serta psikologi. Salah satu ciri yang menandai masa
pubertas perempuan adalah menstruasi. Gangguan Menstruasi bisa di katakana
sebagai kelainan pada wanita yang sudah mengalami menstruasi. Gangguan dapat
berupa gangguan pada siklus, banyaknya darah dan lamanya menstruasi. Salah
satu penyebab terjadinya gangguan menstruasi adalah berat badan, berat badan
yang kurus dan obesitas dapat menyebabkan siklus haid menjadi tidak teratur.
Studi pendahuluan yang di lakukan di Puskesmas Sukalaksana paling banyak
remaja putri yang sering mengalami gangguan siklus menstruasi dan mereka
merasa cemas. dari 1 kelas terdapat 19 remaja dapat di interpretasikan bahwa yang
mengalami gangguan menstruasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan berat badan dengan gangguan siklus menstruasi pada remaja putri.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional dengan
pendekatan crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja
putri di Puskesmas Sukalaksana yaitu sebanyak 162 orang pada bulan Oktober –
Desember 2019. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan Accidenetal
Sampling sebanyak 40 orang. Analisa data yang digunakan Chi Square. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa berat badan pada remaja putri di Puskesmas
Sukalaksana Kota Tasikmalaya ada pada kategori ideal sebanyak 22 orang
(55,0%), pola menstruasi pada remaja putri ada pada kategori tidak ada gangguan
sebanyak 31 orang (77,5%). Ada hubungan antara berat badan dengan gangguan
menstruasi pada remaja putri di Puskesmas Sukalaksana Kota Tasikmalaya
dengan nilai p sebesar 0,001. Hendaknya remaja putri lebih memperhatikan pola
makan sehari-hari, dan menghindari makanan junk food, sehingga citra tubuh
remaja putri semakin baik dan tidak mengalami gangguan menstruasi.