ASUHANKEPERAWATANDENGANPEMBERIANTERAPIMUROTTAL AL QUR’AN UNTUK MENURUNKAN HALUSINASI PENDENGARAN PADA PASIEN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI HALUSINASI DI RUMAH SAKIT ISLAM JIWA KLENDER PONDOK KOPI JAKARTA TIMUR
Abstract
Halusinasi pendengaran adalah kondisi seseorang mengalami perubahan dalam proses pikir terhadap rangsangan suara, sehingga mendengar suara yang sebenarnya tidak nyata. Prevalensi halusinasi di Jakarta Timur (2018) 2,82%, di Rumah Sakit Islam Klender (2023) sebanyak 312 jiwa. Tujuan studi kasus untuk mengetahui gambaran Asuhan Keperawatan Dengan Pemberian Terapi Murottal Al Qur’an Untuk Menurunkan Halusinasi Pendengaran. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan Asuhan Keperawatan. Jumlah subjek penelitian 2 Tn. F dan Tn. D. Penelitian dilakukan di wilayah Pondok Kopi selama 7 hari, tanggal 3-9 juli 2023. Instrumen pengumpulan data menggunakan format asuhan keperawatan, lembar kuesioner dan observasi. Terapi Murottal Al Qur’an menggunakan Surat Ar-Rahman. Dilakukan 2 kali sehari dengan durasi 15 menit per sesi. Hasil penelitian Tn. F sebelum dilakukan terapi murottal dengan skala halusinasi 21 (sedang) setelah dilakukan terapi menurun dengan skala halusinasi 0 (ringan) dan Tn. D sebelum dilakukan terapi murottal dengan skala halusinasi 22 (sedang) setelah dilakukan terapi menurun dengan skala halusinasi 0 (ringan). Kesimpulan dari penelitian Terapi Murottal dapat menurunkan halusinasi pendengaran. Terapi murottal menghasilkan gelombang delta di lobus frontal, sebagai pusat intelektual dan pengatur suasana hati. Efeknya memiliki pengaruh positif memberikan respon tenang, dan nyaman. Terapi murottal dapat digunakan sebagai intervensi keperawatan komplementer untuk menurunkan halusinasi pendengaran.
Kata kunci : Halusinasi Pendengaran, Terapi Murottal Al Qur’an.