STUDI LITERATUR: PENGARUH TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA PRASEKOLAH
Abstract
Perkembangan motorik halus merupakan suatu indicator yang lebih baik dari motoric kasar dalam mendiagnosis maslah atau gangguan pada motoric anak usia prasekolah. Apabila terjadi gangguan pada motorik halus maka dapat berdampak pada perkembangan lainnya World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa 5-25% dari anak-anak usia prasekolah menderita disfungsi otak minor, termasuk gangguan perkembangan motorik. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018 melaporkan bahwa gangguan perkembangan motorik halus di Indonesia sebesar 7,51%. Tujuan penelitian literatur ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi bermain puzzle terhadap perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah.
Metode penelitian menggunakan studi literatur dimana data diperoleh dari database Google Schoolar adalah sebanyak 10 artikel yang dipilih berdasarkan dari kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan sesuai kriteria inklusi dari PICOS yaitu anak usia prasekolah, terapi bermain melalui permainan puzzle, tidak ada faktor pembanding, teridentifikasinya pengaruh bermain puzzle terhadap perkembangan motoric halus anak prasekolah, quasi eksperiment study dan preeksperiment, artikel yang diterbitkan setelah 2018, berbahasa Indonesia dan Inggris. Pencarian artikel dilakukan pada bulan April-Mei 2022.
Hasil analisis dari 10 artikel didapatkan perkembangan motoric halus setelah dilakukan terapi bermain puzzle 7 artikel menunjukkan responden dengan perkembangan motorik halus normal dan 3 artikel lainnya menunjukan responden dengan perkembangan motorik halus dalam kriteria mulai berkembang dengan hasil p-value<0,05. Dengan kesimpulan perkembangan motorik halus anak usia prasekolah sebelum dilakukan intervensi dalam kategori suspect, sedangkan setelah dilakukan atau diberikan intervensi terapi bermain puzzle perkembangan motorik halus anak prasekolah mengalami peningkatan menjadi kategori normal.