PENGEMBANGAN DAN KARAKTERISASI SELULOSA MIKROKRISTAL DARI NATA SINGKONG (NATA DE CASSAVA) SEBAGAI EKSIPIEN TABLET
Abstract
Latar belakang: Saat ini Indonesia masih
mengimpor eksipien tablet dari luar negeri. Salah satu
eksipien tersebut adalah mikrokristal selulosa. Singkong
digunakan sebagai bahan awal selulosa mikrokristal karena
jumlahnya melimpah dan kandungan karbohidrat paling
tinggi dibandingkan umbi akar yang lainnya. Metode:
Karbohidrat pada singkong diubah menjadi selulosa dengan
bantuan Acetobacter xylinum 10%. Selulosa diubah menjadi
mikrokristal selulosa menggunakan metode hidrolisis asam.
Selulosa mikrokristal nata de cassava dibuat sediaan tablet
menggunakan metode kempa dan dibandingkan dengan SM
yang ada di pasaran yaitu Avicel
PH 102
Hasil: Dari hasil pengujian SEM didapatkan hasil bahwa SM nata de cassava memiliki kesamaan morfologi
dengan Avicel ® PH 102. Dari hasil XRD SM nata de cassava berbentuk kristal sama dengan Avicel®
PH 102. Karakterisasi
selulosa mikrokristal dari nata de cassava adalah sebagai
berikut: kadar air 5,013%; pH 6,14; kompresibilitas 13,855,
indeks pengetapan 12,180%; susut pengeringan 3,09 % -
4,495%; sudut diam 28,811° - 32,085°; kecepatan alir 4,132 –
4,587 gram/detik.
Dari hasil pengujian disolusi didapatkan bahwa F1
yang menggunakan SM nata de cassava memiliki % obat
terdisolusi sebesar 86%, F2 dengan penambahan bahan
pengikat PVP K30 memiliki % obat terdisolusi sebesar
67,785% dan F3 yang menggunakan Avicel
® PH 102 sebesar
83,150%. Kesimpulan: SM nata de cassava memiliki
karakter yang sama dengan Avicel
®
PH 102 sebagai fillerbinder
menggunakan metode kempa langsung dengan nilai
sigifikansi lebih dari 0,05.