AKTIVITAS PENGHAMBATAN SEPULUH TANAMAN INDONESIA TERHADAP ENZIM ALFA GLUKOSIDASE
Abstract
Diabetes adalah suatu keadaan kronis yang terjadi ketika tubuh tidak
mampu memproduksi insulin yang cukup atau ketidakmampuan
tubuh menggunakan insulin, dilihat dari kenaikan level glukosa
darah. Salah satu terapi diabetes yang digunakan adalah obat dengan
mekanisme kerja menghambat enzim alfa glukosidase. Beberapa
tanaman Indonesia terbukti memiliki aktivitas antidiabetes secara in
vivo. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi antidiabetes
beberapa tanaman Indonesia melalui uji aktivitas penghambatan
enzim alfa glukosidase. Sampel di ekstraksi secara maserasi dengan
etanol 70%. Ekstrak diuji secara in vitro menggunakan enzim alfa
glukosidase, p-Nitrofenil-α-D-glukosidase sebagai substrat dan
natrium karbonat sebagai penghenti reaksi. Parameter yang diamati
adalah persen inhibisi aktivitas enzim alfa glukosidase dan nilai IC50.
Hasil reaksi diukur dengan ELISA reader pada panjang gelombang
405 nm. Hasil penelitin didapatkan IC50 akarbose 29,465 ppm, daun
rambutan (Nephelium lappaceum L.) 51,619 ppm, bunga rosellla
(Hibiscus sabdariffa L.) 100,511 ppm, daun murbei (Morus alba L.)
72,226 ppm, jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) 84,501
ppm, daun alpukat (Persea americana Mill.) 26,692 ppm, daun kelor
(Moringa oleifera Lam.) 131,503 ppm, daun mangga (Mangifera
indica L.) 28,196 ppm, buncis (Phaseolus vulgaris L.) 79,460 ppm,
daun kluwih (Artocarpus camansi) 60, 832 ppm, dan buah pare
(Momordica caranthia) 71,149 ppm. Ekstrak daun alpukat dan daun
mangga memiliki aktivitas lebih baik dalam menghambat enzim alfa
glukosidase dibandingkan delapan ekstrak lainnya dan memiliki
kemampuan menghambat enzim alfa glukosidase.