EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIDIABETIK ORAL PADA PASIEN RAWAT JALAN DIABETES MELITUS DI RSAU dr. M. SALAMUN BANDUNG
Abstract
Diabetes melitus merupakan penyakit gangguan metabolik menahun
akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak
dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif.
Penggunaan obat antidiabetik oral yang tepat merupakan salah satu
upaya dalam penatalaksanaan diabetes melitus untuk menjaga kadar
glukosa darah tetap dalam keadaan normal dan mencegah
kemungkinan terjadinya komplikasi. Telah dilakukan penelitian
evaluasi penggunaan obat antidiabetik oral pada pasien rawat jalan
dengan diabetes melitus tanpa komplikasi di RSAU dr. M. Salamun
Bandung, dengan tujuan untuk menilai ketepatan penggunaan obat
antidiabetik oral yang diresepkan dan digunakan dalam terapi pada
penderita diabetes melitus. Penelitian ini dilakukan menggunakan
metode observasional dengan pengumpulan data dari rekam medik
secara retrospektif periode Juli sampai dengan Desember 2016 dan
penyajian data secara deskriptif. Hasil penelitian dari total sampel
yang memenuhi kriteria inklusi yaitu sebanyak 302 sampel
menunjukkan bahwa pasien terbanyak adalah pasien dengan jenis
kelamin perempuan (60,93%), pada kelompok usia > 65 tahun
(42,72%), dan berdasarkan diagnosa penyakit penyerta menunjukkan
bahwa penyakit penyerta terbanyak yang diderita pasien DM tanpa
komplikasi tersebut adalah gastritis (6,29%). Obat antidiabetik oral
tunggal yang paling banyak digunakan adalah metformin (59,04%)
dan jenis obat antidiabetik oral yang paling banyak digunakan adalah
obat generik (83,28%). Semua obat antidiabetik oral yang digunakan
100% tepat indikasi, 99,36% tepat dosis, dan 97,68% tidak ada
potensi interaksi obat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
dapat disimpulkan bahwa masih ada ketidaktepatan dalam
penggunaan antidiabetik oral di RSAU dr. M. Salamun Bandung
dalam hal dosis dan interaksi obat.