UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SIMPUR (Dillenia Indica Linn.) METODE MIKRODILUSI
Abstract
Kebutuhan untuk melakukan inovasi dan pengembangan dibidang obat khususnya obat-obat
antimikroba semakin terdorong oleh efektivitasnya, mengingat obat-obat antimikroba memiliki
rentang penggunaan yang terbatas karena keefektifannya terhadap mikroorganisme spesifik
serta diikuti dengan resiko fenomena resistensi. Penelitian ekstrak daun simpur (Dillenia indica
L.) ini dilakukan untuk mengukur kemampuan antibakteri dari ekstrak n-heksana, etil asetat
dan etanol daun simpur, selain itu untuk mengamati perbandingan dari ketiga ekstrak tersebut.
Ekstraksi dilakukan dengan cara refluks, dengan hasil rendemen ekstrak sebanyak 2,24% dari
pelarut n-heksana, 2,51% pelarut etil asetat, dan 5,11% dari pelarut etanol. Pengujian
antibakteri dilakukan dengan menentukan konsentrasi hambat minimum (KHM) dengan
metode mikrodilusi dan konsentrasi bunuh minimum (KBM) dengan metode cawan gores,
terhadap bakteri patogen staphylococcus aureus dan escherichia coli. Hasil pengujian KHM
menujukan KHM dari ketiga ekstrak daun simpur ini masing-masing sebesar 512 ppm.
Sedangkan hasil KBM yang didapat dari ketiga ekstrak yaitu masing-masing 1024 ppm. Dari
data uji antibakteri didapat bahwa ekstrak n-heksana, etil asetat, dan etnol daun simpur
memiliki aktivitas antibakteri yang setingkat yaitu antibakteri lemah.