PEMANFAATAN PEWARNA ALAMI ANTOSIANIN DARI UBI UNGU (Ipomoea batatas) SEBAGAI INDIKATOR ASAM BASA
Abstract
Indikator adalah senyawa organik yang dapat mengalami perubahan warna dengan adanya
perubahan pH dan dapat digunakan untuk mengetahui titik akhir titrasi. Terdapat dua jenis
indikator yaitu indikator alami dan indikator sintesis. Penggunaan indikator sintesis
meyebabkan polusi lingkungan sehingga pemakaiannya dibatasi. oleh karena itu perlu adanya
pemanfaatan indikator alami yang lebih ramah lingkungan serta mudah diperoleh dari berbagai
tanaman, diantaranya ubi ungu yang mengandung senyawa antosianin berwarna. Sehingga
antosianin pada ubi ungu berpotensi dijadikan sebagai indikator alami. Tujuan penelitian ini
untuk menentukan apakah antosianin yang terdapat pada ubi ungu dapat dijadikan sebagai
indikator alami, dengan metode yang digunakan pada penelitian ini dimulai optimasi pelarut,
identifikasi antosianin, menentuka titik isosbestik untuk mencari konstanta disosiasi indikator
(pI), validasi dan aplikasi titrasi asam basa yang dibandingan dengan titrasi potensiometri. Hasil
menunjukan etanol 96% merupakan pelarut yang baik untuk mengekstrak senyawa antosianin
pada ubi ungu yang mempunyai nilai pI 9,19. validasi didapatkan batas deteksi 2,3567 mg,
batas kuantisasi 4,4329 mg, simpangan baku residual 0,046 % dan persen perolehan kembali
99,371%. Kemudian pada titrasi asam basa menunjukkan tidak berbeda jauh antara indikator
alami dan sintesis jadi dinyatakan bahwa antosianin yang diekstraksi dari ubi ungu dengan
pelarut etanol 96% dapat digunakan sebagai indikator alami titrasi asam basa.