“Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pare (Momordica charantia L) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escheria coli dengan Metode Mikrodilusi”
Abstract
Penyakit infeksi adalah salah satu penyebab utama kesehatan yang dapat disebabkan
oleh mikroorganisme seperti bakteri,virus, parasit atau jamur. Paling banyak penyakit
infeksi ditimbulkan oleh bakteri patogen yaitu bakteri Staphylococcus aureus dan
Escheria coli. Umumnya penyakit infeksi diobati dengan antibiotik,tetapi bisa juga
diobati dengan menggunakan tanaman herbal. Jenis tanaman yang dapat digunakan
sebagai tanaman obat salah satunya adalah Daun Pare (Momordica Charantia L).
Namun daun pare belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat indonesia sebagai obat
tradisional dan belum banyak yang meneliti mengenai uji antibakteri dari daun
pare,maka Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji aktivitas antibakteri ekstrak
Momordica charantia L terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan
Escheria coli. Metode yang digunakan dalam penelitian uji aktivitas antibakteri ekstrak
etanol daun pare ini menggunakan suatu metode yaitu metode mikrodilusi atau broth
microdilution, Sehingga nantinya dapat ditentukan nilai Konsentrasi Hambat Minimum
(KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) dari ekstrak etanol daun pare. Hasil
Penelitian menunjukkan bahwa Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dari Ekstrak
etanol Momordica charantia L berada pada konsentrasi 256 ppm yang aktif sebagai
antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escheria coli. Untuk pengujian
KBM, baik pembanding ciprofloxacin maupun ekstrak yang sudah dilakukan pengujian
memberikan hasil dimana masih terlihat adanya pertumbuhan mikroba pada media
MHA yang digunakan,Dimana dapat diberikan kesimpulan bahwa penentuan nilai
KBM untuk ekstrak dan pembanding adalah >512 dan bersifat bakteriostatik,sedangkan
pada Uji Daya Hambat Kombinasi terbaik antara Ekstrak dan pembanding ciprofloxacin
berada pada Kombinasi 1/2: 1/2 dengan konsentrasi 256 ppm: 4 ppm dengan pengujian
pada bakteri Stapylococcus aureus menghasilkan diameter hambat 39 mm dan pada
bakteri Escheria coli menghasilkan Diameter Hambat 32,67 mm