ASUHAN KEBIDANAN TERINTEGRASI PADA KEHAMILAN PERSALINAN, NIFAS, NEONATUS DAN KELUARGA BERENCANA DENGAN PEMBERIAN SAYUR DAUN KATUK PADA IBU NIFAS TERHADAPKELANCARAN ASI DI PUSKESMAS CIPAMOKOLAN
Abstract
Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu.
Wanita yang melalui periode puerperium disebut peurpura. Masalah yang akan timbul dari
ibu nifas adalah produksi ASI yang tidak maksimal salah satu diantaranya adalah asupan gizi
yang rendah sehingga banyak bayi yang kebutuhan nutrisinya kurang karena ibu tidak dapat
memberikan Asi maksimal yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi bayi Oleh karena itu,
diperlukan cara untuk meningkatkan kuantitas ASI dengan mengonsumsi makanan
laktogenik yang berefek laktogagum. Salah satunya adalah daun katuk (Sauropus androgynus
(L.) Merr) yang terdapat senyawa steroid yang berperan dalam refleks prolaktin untuk
memproduksi ASI. Khasiat daun katuk sebagai peningkat produksi ASI, diduga berasal dari
efek hormonal senyawa kimia sterol yang bersifat estrogenic. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui keefektivan daun katuk terhadap kelancaran ASI. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian deskriftif dengan pendekatan countinity of care dengan
pemberian sayur daun katuk dan dikonsumsi selama 7 hari berturut-turut.