DETERMINAN PERILAKU DAN LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DBD DI UPT PUSKESMAS BABAKAN SARI KOTA BANDUNG TAHUN 2021
Abstract
Upaya pencegahan DBD perlu mengikutsertakan masyarakat, terutama dalam perilaku
pengendalian vektor nyamuk di lingkungan. Angka kejadian DBD akan terus muncul tiap
tahunnya. Puskesmas Babakan Sari melaporkan 40 kasus pada tahun 2020 sampai dengan
April 2021. Faktor risiko yang dapat meningkatkan kejadian DBD, yakni : Lingkungan
Biologi, Lingkungan Sosial, dan Usia, Jenjang Pendidikan, serta pekerjaan. Tujuan dari
penelitian ini yakni untuk mengetahui adanya hubungan antara determinan perilaku dan
lingkungan dengan kejadian DBD di UPT Puskesmas Babakan Sari. Metode Penelitian
yang digunakan dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh
Kepala Keluarga sebanyak 22.186 dan jumlah sampel sebanyak 106 orang. Teknik
analisis data menggunakan Uji Chi Square. Hasil Penelitian ini menunjukkan
Pengetahuan (pvalue = 0.04, OR = 0.87), Sikap (pvalue = 0.001, OR = 0.113), Tindakan
(pvalue = 0.001, OR = 0.241), Kebiasaan Menggantung Pakaian (pvalue = 0.004, OR =
7.125), Keberadaan Jentik Nyamuk (pvalue = 0.000, OR = 9.895). Puskesmas Babakan
Sari diharapkan mengaktifkan kembali kader untuk membantu memberikan edukasi
mengenai pencegahan DBD dan mengaktifkan kembali program Jumantik yang sudah
lama tidak berjalan.