DETEKSI ADULTERAN (KUNYIT) DARI SEDIAAN JAMU KUNYIT PUTIH (Kaempferia Rotunda L) MENGGUNAKAN ANALISIS SIDIK JARI FTIR
Abstract
Kunyit putih merupakan salah satu bahan baku obat tradisional di
Indonesia karena mengandung senyawa bioaktif. Kurangnya kontrol
kualitas standar mengakibatkan banyaknya kecurangan. Analisis
sidik jari digunakan untuk mengkontrol kualitas sehingga diketahui
bahan baku obat tersebut aman untuk digunakan. FTIR dapat
memberikan informasi mengenai pola spektrum dan gugus fungsi
yang terdapat di dalam ekstrak baku dan produk jamu kunyit putih
secara akurat dan cepat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeteksi
adulteran kunyit pada sediaan jamu kunyit putih menggunakan
analisis sidik jari. Tahapan penelitian ini meliputi ekstraksi simplisia
baku menggunakan metode maserasi menggunakan pelarut etanol
96% selanjutnya pengukuran spektrum FTIR dilakukan pada panjang
gelombang 4000-650 cm. Hasil pengukuran
dianalisis secara kemometrik menggunakan metode PCA dan
dihasilkan data berupa score dari nilai PC1 terhadap PC2. Dari
ketiga sampel jamu yang diuji diperoleh hasil 2 sampel memiliki
karakteristik yang sama dengan kunyit putih hal ini menunjukkan
dua sampel negatif mengandung adulteran kunyit sedangkan satu
sampel jamu tidak memiliki karakteristik yang sama dengan kunyit
putih maupun dengan kunyit diduga terdapat adulteran lainnya.
Analisis sidik jari menggunakan FTIR yang dikombinasikan dengan
metode PCA mampu mendeteksi adulteran pada sediaan jamu kunyit putih