PEMBUATAN NANOSUSPENSI KALSIUM OKSIDA (CaO) DARI CANGKANG TELUR AYAM (Gallus gallus domesticus) SEBAGAI ANTIBAKTERI MENGGUNAKAN PENSTABIL CARBOXY METHYL CELLULOSE (CMC) DENGAN METODE SONIKASI
Abstract
Latar belakang dan Tujuan: Kalsium oksida (CaO) merupakan
bahan yang dapat disintesis dari cangkang telur ayam yang dapat
dimanfaatkan sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah
memanfaatkan cangkang telur ayam negeri untuk disintesis menjadi
kalsium oksida (CaO) yang memiliki aktivitas antibakteri serta
diformulasikan kedalam sediaan nanopartikel dalam bentuk
nanosuspensi menggunakan penstabil CMC dengan metode
sonikasi. Metodologi: CaO disintesis dengan mengkalsinasi serbuk
cangkang telur pada suhu 950C selama 4 jam. Serbuk CaO hasil
kalsinasi dibuat nanosuspensi menggunakan penstabil CMC pada
konsentrasi 1%, 2% dan 3% dengan metode sonikasi. Lalu dilakukan
uji karakterisasi nanopartikel CaO dengan XRD, PSA, SEM, serta
diuji aktivitas antibakterinya terhadap bakteri penyebab jerawat yaitu
S.epidermidis dan P.acnes dengan metode difusi cakram. Hasil:
Hasil sintesis CaO secara organoleptis berupa serbuk halus, putih
dan tidak berbau. Hasil XRD menunjukkan bahwa CaCO3 pada
cangkang telur sudah berubah menjadi CaO. Berdasakan pengukuran
PSA, ukuran partikel dari CaO tanpa sonikasi adalah 1.132 ± 0,626
nm. Lalu, setelah dilakukan sonikasi ukuran partikel terkecil yang
diperoleh yaitu 480 ± 0,207 nm pada nanosuspensi dengan
konsentrasi CMC 1% selama 3 jam yang merupakan waktu
optimalnya. Berdasarkan hasil SEM, CaO memiliki bentuk yang
tidak beraturan dan ukuran partikelnya beragam > 1,75 µm. Pada
hasil uji aktivitas antibakteri, CaO menunjukan adanya zona hambat.
Zona hambat terbesar adalah 18,04 mm pada nanosuspensi CaO 2%.
Kesimpulan: CaO memiliki aktivitas antibakteri dan dapat dibuat
dalam bentuk nanosuspensi dengan menggunakan penstabil CMC.