SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH DAN BLACK GARLIC (Allium sativum L.)
Abstract
Bawang putih (Allium sativum L.) biasa digunakan sebagai bumbu dasar utama dalam masakan Indonesia dan juga biasa digunakan sebagai bahan obat tradisional. Aroma bawang putih yang menyengat membuat sebagian orang tidak menyukai bawang putih, oleh karena itu sebagian masyarakat mulai melakukan fermentasi bawang putih untuk menghasilkan black garlic. Black garlic memiliki aroma yang tidak menyengat dan rasanya yang lebih manis akibat dari adanya reaksi Maillard dan karamelisasi selama proses fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil skrining fitokimia dan reaksi yang terjadi antara senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak etanol bawang putih dan black garlic dengan pereaksi yang digunakan, serta pengaruh fermentasi bawang putih terhadap kandungan senyawa metabolit sekunder. Tahapan penelitian meliputi preparasi sampel, pembuatan black garlic, ekstraksi, dan skrining fitokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol bawang putih mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, tannin, triterpenoid dan steroid, sedangkan ekstrak etanol black garlic mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, tannin, triterpenoid dan steroid.