| dc.description.abstract | Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalami keterlambatan lebih dari dua aspek gangguan perkembangan atau anak yang mengalami penyimpangan. Orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus memiliki beban stress yang jauh lebih berat dibandingkan dengan orang tua lainnya dan stress ini merupakan konsekuensi dari tanggung jawab sehari-hari dalam perawatan anak. Permasalahan yang dihadapi orang tua memerlukan pemecahan sebagai upaya untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi terhadap masalah dan tekanan yang timbul. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan strategi koping orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa ―X‖ kota Bandung tahun 2017. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa ―X‖ kota Bandung tahun 2017 dengan populasi
65 orang. Sampel direkrut menggunakan Accidental Sampling (n=44). Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Ways of Coping. Data dianalisis secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik orang tua berusia 41-50 tahun (43,2%), jenis kelamin perempuan (93,2%), beragama Islam (97,7%), pendidikan lulusan perguruan tinggi (43,2%), pekerjaan wiraswasta (40,9%). Gambaran strategi koping orang tua yang digunakan hampir seluruhnya menggunakan Emotional Focused Coping, sebagian kecil menggunakan Problem Focused Coping. Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar perawat membantu orang tua untuk
mengatasi tekanan dalam merawat anak berkebutuhan khusus. | en_US |
