FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANANAN IMUNISASI BOOSTER PENTAVALEN PADA BAYI DIBAWAH DUA TAHUN (BADUTA) DI DESA KAWALUNGUK WILAYAH PUSKESMAS SUKARESMI KECAMATAN SUKARESMI KABUPATEN CIANJUR
Abstract
Imunisasi menjadi salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit
menular yang merupakan salah satu kegiatan proritas untuk mencapai SDGS. Cakupan
imunisasi pentavalen di kabupaten Cianjur tahun 2016 sebesar 65,58%, tahun 2017
sebesar 63,49%, masih jauh dari target yang ditetapkan kemenkes RI yaitu sebesar
90%. Rendahnya pemanfaatan imunisasi Pentavalen di Puskesmas Sukaresmi pada
tahun 2017 terutama di Desa Kawungluwuk dan Pakuon, dengan cakupan sebesar
36,59% dan 37,76% pada tahun 2017.Tujuan penelitian ini untuk melihat faktor yang
berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan imunisasi booster pentavalen di desa
Kawungluwuk wilayah Puskesmas Sukaresmi Kabupaten Cianjur. Desain penelitian
menggunakan deskriptif korelational. Pengambilan sampel dalam penelitian ini,
menggunakan Lameshow dengan sampel 39 ibu baduta. Hasil penelitian
menunjukkan 21 ibu bekerja dan 29 ibu memliki pendidikan yang rendah, 37 ibu
memiliki pengetahuan yang baik, 32 ibu baduta memiliki sikap yang tidak
mendukung, dan 35 suami tidak mendukung kegiatan imunisasi booster pentavalen.
Selain itu terdapat hubungan dari variabel sikap, dukungan suami, pekerjaan dan
pendidikan dimana p-value≤ α (0,05), artinya masing-masing variabel memiliki
hubungan signifikan dengan imunisasi pentavalen. Sedangkan pengetahuan, tidak
memiliki hubungan signifikan, karena p-Value (0,331) > α (0,05). Berdasarkan hasil
penelitian tersebut, perlu adanya pengembangan pendekatan kepada masyarakat dari
berbagai sektor agar pemanfaatan pelayanan imunisasi dapat meningkat.