HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI KELURAHAN CIBABAT CIMAHI UTARA
Abstract
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), salah satu penyebab 2/3 morbiditas
dan mortalitas akibat penyakit infeksi diseluruh dunia salah satunya Negara
Indonesia. Jumlah kasus ISPA di Kota Cimahi tercatat 11.137 (29,95%) pada anak
usia 0 – kurang dari 5 tahun. Data Puskesmas Cimahi Utara mencatat hingga bulan
April 2018 ditemukan 289 balita yang menderita ISPA. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara faktor lingkungan fisik rumah dengan kejadian ISPA
pada balita. Jenis penelitian ini observasional dengan pendekatan cross sectional.
Subjek yang diteliti yaitu seluruh rumah yang di dalamnya terdapat balita berusia 0 –
kurang dari 5 tahun dengan besar sampel 72 balita. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah stratified random sampling. Uji statistik menggunakan uji Chi
Square, hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara suhu kamar
tidur (p=0,383), ada hubungan antara kelembaban kamar tidur (p=0,011), ada
hubungan antara pencahayaan kamar tidur (p=0,008), ada hubungan antara kepadatan
hunian kamar tidur (p=0,007), ada hubungan antara luas ventilasi (p=0,010), tidak
ada hubungan antara asap rokok di dalam rumah balita (p=0,139), dan tidak ada
hubungan antara bahan bakar memasak di dalam rumah (p=0,609) dengan kejadian
ISPA pada balita di Kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Utara. Pemberian
leaflet/pamflet kepada masyarakat mengenai upaya pencegahan penyakit ISPA dan
PHBS dalam keluarga dari pihak Puskesmas Cimahi Utara.