GAMBARAN KEJADIAN KOMPLIKASI MATERNAL DAN NEONATAL AKIBAT KEHAMILAN SEROTINUS DI RSUD MAJALAYA KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2017
Abstract
Kehamilan serotinus merupakan suatu keadaan dimana bayi lahir setelah usia kehamilan melebihi 42 minggu. Kehamilan serotinus bisa menimbulkan komplikasi maternal dan neonatal. Hal yang sangat penting mengenai kejadian kehamilan serotinus, bahwa kejadian serotinus terjadi peningkatan setiap tahun. Studi pendahuluan yang dilakukan pada tahun 2017 kehamilan serotinus di RSUD Majalaya sebanyak 99 orang dari 1578 persalinan (6,2%). Dari kejadian komplikasi maternal dan neonatal tersebut bisa menimbulkan masalah kematian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kejadian komplikasi maternal dan neonatal akibat kehamilan serotinus di RSUD Majalaya Kabupaten Bandung tahun 2017 Desain penelitian menggunakan deskriptif. Populasi sebanyak 99 orang, sampel sebanyak 99 orang dengan teknik pengambilan total sampling. Pengambilan data secara sekunder yaitu melihat data rekam medik tahun 2017 dengan analisa data mengunakan analisis univariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa komplikasi maternal akibat kehamilan serotinus kurang dari setengahnya mengalami oligohidramnion sebanyak 28 orang (28,2%) dan komplikasi neonatal akibat kehamilan serotinus lebih dari setengahnya mengalami asfiksia sebanyak 65 orang (65,7%) Simpulan didapatkan bahwa kurang dari setengahnya komplikasi maternatal akibat kehamilan serotinus adalah oligohidramnion dan lebih dari setengahnya komplikasi neonatal mengalami asfiksia. Saran bagi pihak rumah sakit untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, dan juga dibutuhkan ketepatan diagnosa serta kesesuaian pencatatan diagnosa pada rekam medik