FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENCAPAIAN DESA SBS (STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN) DI KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2019
Abstract
Upaya pencapaian dan percepatan desa Stop Buang air Besar Sembarangan ini
berdasarkan peraturan yang diterapkan pemerintah antara lain, Surat Edaran
Kemenkes No. 132 Tahun 2013 yang salah satu isinya adalah bahwa 1 puskesmas
1 desa/kelurahan ODF/SBS setiap tahunnya. Kementerian Kesehatan berharap
minimal Puskesmas dapat mendorong 1 desa di wilayah kerjanya untuk dapat
mendeklarasikan diri sebagai desa SBS sehingga setiap tahun diharapkan ada
penambahan minimal 9.719 desa SBS yang pada akhirnya target 100 % akses
terhadap sanitasi pada tahun 2019 dapat tercapai (Kemenkes, 2018). Metode
penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan total sampling 45
petugas kesehatan lingkungan di Kabupaten Cianjur. Intrumen penelitian ini
menggunakan kuesioner dengan skala guttman dan skala likert. Teknik analisis
data yang digunakan yaitu statistik chi square . Hasil penelitian menunjukan
bahwa pengetahuan petugas kesehatan lingkungan pengetahuan baik (77,8%), P
value menunjukan 0,368 > ɑ (0,05) hipotesa nol (Ho) diterima, artinya tidak ada
hubungan antara pengetahuan petugas kesehatan lingkungan dengan pencapaian
Desa SBS di Kabupaten Cianjur Tahun 2019. Sikap petugas kesehatan lingkungan
baik (60%), P value menunjukan 0,014 < ɑ (0,05) hipotesa nol (Ho) ditolak,
artinya ada hubungan yang signifikan antara sikap petugas kesehatan lingkungan
dengan pencapaian Desa SBS di Kabupaten Cianjur Tahun 2019. Dukungan tokoh
masyarakat dan tokoh agama menunjukan dukungan baik (51,1%), P value
menunjukan 0,047 < ɑ (0,05) hipotesa nol (Ho) ditolak, artinya ada hubungan
yang signifikan antara dukungan tokoh masyarakat dan tokoh agama dengan
pencapaian Desa SBS di Kabupaten Cianjur Tahun 2019.