HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI REGULER PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN STIKES BHAKTI KENCANA BANDUNG
Abstract
Gangguan Siklus Menstruasi merupakan indikator penting yang menunjukan adanya gangguan fungsi sistem reproduksi yang dihubungkan dengan peningkatan berbagai penyakit seperti kanker rahim, payudara, infertilitas dan patah tulang. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah Indeks Massa Tubuh (IMT). Di Indonesia prevalensi IMT >25 sebesar 33,5%, prevelansi lebih tinggi di perkotaan daripada perdesaan, sedangkan prevalensi IMT kurang atau kurus berkisar antara 30%-40%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Gangguan Siklus Menstruasi Pada Mahasiswi Reguler Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Bhakti Kencana Bandung. Jenis Penelitian menggunakan Metode Deskriptif Korelatif dengan pendekatan Retrospektif. Pengambilan sampel menggunakan tehnik purposive sampling sebesar 78 mahasiswi. Adapun tehnik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan alat ukur timbangan berat badan manual dan microtoise. Analisa yang digunakan univariat dan bivariate dengan tehnik uji korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar mahasiswi memiliki IMT normal 56 (71.8%) dan hampir setengahnya 22 (28.2%) IMT tidak normal. Sebagian besar siklus menstruasi normal 49 (62.8%) dan hampir setengahnya 29 (37.2%) gangguan siklus menstruasi, dengan nilai p-value 0.001 < Alpha 0.05, artinya terdapat hubungan antara IMT dengan gangguan siklus menstruasi. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan mahasiswi bisa mempertahankan Indeks Massa Tubuh (IMT) normal nya dengan menjaga pola makan dan aktivitas sehari-hari