HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA PASIEN PESERTA PROLANIS DENGAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI UPT PUSKESMAS BABAKAN SARI KOTA BANDUNG
Abstract
Diabetes Mellitus merupakan sekumpulan kelainan metabolik yang ditandai dengan adanya peningkatan kadar gula darah WHO (2016). Menurut WHO (2016) prevalensi Diabetes Mellitus di dunia sebesar 8,5% dan berdasarkan laporan Riskesdas (2018), prevalensi Diabetes Mellitus di Indonesia sebesar 10,9% dengan proporsi aktivitas fisik tergolong kurang aktif secara umum 26,1%. Besarnya angka kejadian Diabetes Mellitus di Indonesia tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya salah satunya aktivitas fisik yang merupakan faktor penting dalam memelihara kesehatan, termasuk dapat mengontol kadar gula darah sehingga tidak menimbulkan komplikasi yang serius untuk penderita Diabetes Mellitus . Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kadar gula darah puasa pada pasien peserta prolanis dengan Diabetes Mellitus tipe 2. Desain penelitian yang digunakan ialah penelitian kuantitaf dengan metode deskriptif kolerasi. Metode pengambilan sampel dengan total sampling pada 43 pasien peserta prolanis dengan Diabetes Melitus tipe 2 di UPT Puskesmas Babakan Sari Kota Bandung. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner IPAQ-SF (International Physical Activity Questionnare-Short Form) dan alat glukometer. Dengan metode analisa bivariat spearman rank. Hasil penelitian didapatkan hasil bahwa lebih dari setengah penderita (51,2%) memiliki tingkat aktivitas yang ringan, dan lebih dari setengah penderita (69,8%) mengalami peningkatan kadar gula darah puasa. Hasil analisis spearman rank diketahui bahwa nilai P-value = 0.004 yang artinya HO ditolak dan Ha diterima, sehingga terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kadar gula darah puasa pada pasien peserta prolanis dengan Diabetes Melitus Tipe 2. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan pihak puskesmas dapat lebih rutin untuk menjalankan program aktivitas fisik dan menambah jenis aktivitas fisik lainnya bagi pasien Diabetes Mellitus tipe 2 dan selalu memberikan pendidikan kesehatan tentang bagaimana pentingnya aktivitas fisik bagi penderita Diabetes Mellitus tipe 2.