HUBUNGAN ANTARA SELF-MANAGEMENT DENGAN KEPATUHAN KONTROL PADA KLIEN PASCA STROKE DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG
Abstract
Penyakit kardiovaskular yang tinggi angka mortalitas salah satunya adalah stroke. Stroke membutuhkan waktu lama untuk sembuh, selama rehabilitasi perlu kontrol kontrol sehingga diperlukan manajemen diri (self-management) untuk patuh dalam melaksanakan kontrol agar mengetahui perkembangan penyakitnya Self-management adalah suatu hal penting dalam pengelolaan dan pencegahan komplikasi klien stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self-management dengan kepatuhan kontrol pada klien pasca stroke di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung tahun 2019. Jenis penelitian ini menggunakan cross sectional, dengan sampel sebanyak 50 klien pasca stroke. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Pengambilan data self-management dengan kuisioner SSMQ (stroke self-management quitionnaire) dan kepatuhan kontrol dengan lembar checklist yang didapat dari medical record. Analisa univariat ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan analisa bivariat yang digunakan adalah rumus Fisher Exact Test.
Hasil penelitian ini menunjukan lebih dari setengah responden memiliki self-management yang tinggi (68%) dan sebagian besar tingkat kepatuhan responden termasuk kategori patuh (18%), sehingga hasil analisis bivariat didapatkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara self-management dengan kepatuhan kontrol pada klien pasca stroke di Rumah Sakit Muhammadiyah (P=0,000). Hasil analisis didapatkan bahwa kepatuhan kontrol dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah self-management. Self-management kategori tinggi ditemukan pada domain kapasitas, kepercayaan dan bimbingan karena pasien stroke harus perlu bimbingan dan berinteraksi dengan petugas kesehatan untuk mengakses informasi dari petugas tentang terapi yang dijalankannya.Berdasarkan hasil penelitian, perlu diadakan program self-management yang bertujuan untuk mengembangkan self-management klien pasca stroke.